Taliwang – Universitas Cordova (UNDOVA) bekerjasama dengan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara dalam kegiatan “Sharing Session” penerapan budaya keselamatan pertambangan yang berlangsung di Aula Baitussyakur pada Senin (22/01/2024), pagi.
Kegiatan ini dihadiri oleh Wakil Rektor (WR) III UNDOVA Junaidi Efendi, S.T., M.T, perwakilan PT. Amman Mineral Nusa Tenggara selaku pemateri Galuh Yudha Satriya, dosen UNDOVA, mahasiswa, serta kru media kampus dan tim media PT. Amman Mineral Nusa Tenggara.
WR III UNDOVA Junaidi Efendi, S.T., M.T, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan momentum yang luar biasa untuk para mahasiswa.
“Kegiatan yang dilaksanakan kedua kalinya oleh PT. AMMAN ini dapat meningkatkan pemahaman tentang budaya keselamatan pertambangan yang akan bermanfaat ke depan bagi para mahasiswa. Kami sangat berterima kasih kepada PT. Amman atas partisipasinya.” Ujar bapak Junaidi Efendi selaku WR III
Dalam pemaparannya, perwakilan PT. AMMAN Galuh Yudha Satriya mengungkapkan bahwa penerapan budaya keselamatan pertambangan di Amman diterapkan dengan mengacu kepada Peraturan Menteri Energi Sumber Daya Mineral (Permen ESDM) Nomor 26 Tahun 2018 tentang pedoman pelaksanaan kaidah Teknik pertambangan dan pelaksanaan penilaian serta pelaporan minerba (Mineral Batu Bara).
“Keselamatan kerja bukan serta merta ada, namun harus ditanamkan sejak dini. Tujuan dibentuknya dan diterapkan materi K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) ini adalah untuk meningkatkan efektivitas keselamatan pertambangan yang terencana, terukur, terstruktur, dan terintegrasi, mencegah kecelakaan di perusahaan industri atau pertambangan, menciptakan kegiatan operasional yang aman dan efisien, serta produktif dan terciptanya budaya keselamatan kerja di seluruh lingkungan kerja perusahaan,” jelas Galuh Yudha Satriya.
Sistem Manajemen Keselamatan Pertambangan (SMKP), kebijakan perencanaan, organisasi dan personil, implementasi, evaluasi, dokumentasi serta tinjauan manajemen merupakan pedoman kaidah keknik tambang yang harus dilakukan.
Menurut Galuh Yudha Satriya, ada delapan (8) perilaku penting untuk tetap hidup ketika bekerja dalam dunia pertambangan diantaranya; jangan pernah mengoperasikan peralatan sembarangan kecuali sudah di latih, jangan pernah melepas alat pelindung keselamatan tanpa izin, jangan pernah bekerja jika tidak ada peralatan dilengkapi prosedur isolasi, jangan pernah menggunakan alat angkat di luar kriteria desain, jangan pernah kerja di ketinggian tanpa alat pelindung, jangan pernah memasuki area terlarang tanpa izin, jangan pernah menggunakan telepon genggam saat bekerja, jangan pernah membawa kendaraan yang tidak disediakan sabuk pengaman.
Di akhir kegiatan, tidak hanya pemateri saja yang berbicara. Namun, antusias dari WR III, mahasiswa, dosen juga aktif dalam mengikuti seminar tersebut, mulai dari mengajukan beberapa pertanyaan dan sharing pengalaman. (TMU)